Soder, tidak saja bernilai praktis, akan tetapi juga mempunyai nilai simbolis. Dalam tayuban (di Jawa Timur) misalnya, selendang diartikan sebagai sampurnakno uripmu (sempurnakan hidupmu). Kesempurnaan hidup itu dilambangkan dengan sampur. Orang menari tayub itu sebenarnya mencari kebaikan dan kesempurnaan hidup di dunia untuk bekal di akhirat. Soder yang melintang di pinggang penari adalah simbol dari segudang perasaan hati manusia tentang kerinduan, kesunyian, kecintaan, kebencian, dan lain-lain.