Yudistira

Yudistira atau Dharmakusumah, adalah anak pertama Pandudewanata dari Dewi Kunti. Ia adalah penerus Kerajaan Kuru dengan pusat pemerintahan di Hastinapura. Dalam pewayangan Jawa, Yudistira diberi gelar Prabu dan memiliki julukan Puntadewa. Kerajaannya disebut Amartapura. Nama lainnya adalah Samiaji, Bharata, Dharmawangsa, Kurumukhya, Kurunandana, Kurupati, dan lain-lain.

Karakternya melekat dengan nama-nama julukannya, misalnya Samiaji artinya “menghormati orang lain bagi dirinya sendiri”; Puntadewa “derajat keluhurannya setara dengan para dewa; dan sebagainya. Sifatnya yang paling menonjol adalah adil, sabar, jujur, taat terhadap ajaran agama, dan penuh percaya diri. Ia mempunyai beberapa pusaka, seperti Jamus (Layang) Kalimasada (berupa kitab), Tunggulnaga (berupa payung), dan Robyong Mustikawarih. Dua pusaka, yakni Jamus Kalimasada dan Tunggulnaga, merupakan pusaka utama kerajaan Amarta, sedangkan Robyong Mustikawarih adalah kalung yang terdapat di dalam kulitnya. Kalung tersebut pemberian Gandamana, Patih Hastinapura pada zaman Raja Pandu, dan memiliki kesaktian untuk mengubah wujud menjadi raksasa besar berkulit putih jika kesabarannya telah melewati batas.