Klana Udeng
Dalam pertunjukan topeng Cirebon, Klana Udeng adalah salah satu tari yang biasanya ditampilkan pada bagian terakhir. Disebut Klana Udeng, karena salah satu bagian kostum kepalanya memakai udeng atau ikat kepala. Tarian ini muncul setelah topeng Klana selesai ditarikan. Gerakan dan musik pengiringnya berbeda dengan topeng Klana.
Dari sekian banyak gaya topeng Cirebon, Klana Udeng hanya terdapat di beberapa gaya, antara lain di daerah Pekandangan, Tambi, Indramayu, dan di daerah Cipunagara, Subang. Topeng gaya daerah lainnya, seperti Gegesik, Kalianyar, Losari, Slangit, Palimanan, dan lain-lain, tidak pernah menampilkan tari yang satu ini. Tari topeng ini menjadi sangat terkenal setelah Rasinah menarikannya di berbagai pertunjukan, baik di Indramayu, Cirebon maupun di daerah lainnya serta di luar negeri. Tarian ini kemudian malah menjadi salah satu materi ajar di beberapa sanggat tari topeng di Indramayu.
Berbeda dengan topeng Klana yang sering kita lihat, sebagian gerakan Klana Udeng ditarikan secara komikal. Gerakannya terkadang menirukan orang yang tengah mabuk bahkan melucu. Dalang topeng Carini dari Cipunagara, misalnya, menarikan topeng ini dengan penuh kelucuan. Selain menggambarkan seseorang yang tengah mabuk sebagian gerakannya juga mirip dengan gerakan orang yang kaki, tangan dan kepalanya lemas. Sebagian lagi gerakannya mirip dengan gerakan tari dalam Terbang Randu Kentir.